Impianku simple, Tapi sangat berarti

Suamiku aseli seorang anak desa dari Temanggung, sebuah daerah dataran tinggi di Jawa Tengah. Rumahnya terletak di kaki gunung Sindoro Sumbing, desa Muntung, kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Ga heran dia bertekad suatu saat kalau punya rumah harus di gunung juga. Jadilah setelah menikah, kami survey lokasi untuk bangun rumah. Ga tanggung-tanggung, letaknya jauuuhhh banget dari kota Bandung. Ke arah terminal bus Cicaheum, lalu ada tempat wisata terkenal namanya Saung Angklung Udjo, nahh dari situ mendaki ke arah gunung Caringin Tilu, kira-kira 3km jaraknya. Pokonya kaya ninja hatori gtu dehhhh mendaki gunung, lewati lembah hahahaa.. Pass baru dikasih tau lokasinya, saya sedikit stress, bayangin saya yang anak kota metropolitan, biasa tinggal deket Mall di Jakarta, harus ngungsi aja gtuh ke gunung, jauh dari mana-mana. Huwaaaaa pengen nangis rasanya. Tapi ya udah deh nurut ajah, kata suami nih dengan rayuan mautnya, "Asyik loh de, nanti Mas desain rumahnya supaya seperti villa gtuh, bisa liat bandung city view alias pemandangan kota Bandung." Secara dia emang desainer, yo weiss nurut deh si istri yang baik hati ini.

Setelah kami beli tanah, trus kami bingung gimana cara membangunnya karena ga punya uang sepeserpun hihihiiii emang kami nih memang termasuk sejoli yang nekat. Dan akhirnya setelah menikah kami jadi tinggal terpisah karena keukeuhh pada pendirian ga mau buang uang untuk kontrak rumah (ya emang ga punya uang juga hahahaaaa). Aku ikut mamaku di Cibubur, suamiku tinggal di kantornya. Kasian yah? Gapapa ini akan jadi cerita untuk anak cucu kami. Aku kerja di sebuah bank syariah swasta terbesar di daerah Rawamangun. Lumayan deh bisa nabung-nabung dikit. Suamiku setoran nengok istrinya setiap minggu di Jakarta hahahaa, gilee ini udah nikah napa jadi pisah-pisahan gini ya? Trus kumpul-kumpul sedikit uang, kami mulai deh meratakan rumah kampung yang ada di atas tanah kami itu. Setelah rata trus kami bengong lagi, ternyata uangnya baru cukup untuk ratain tanah doang hahahahaa...Menabung lagi sekitar 4 tahun, barulah kami "nekat" membangun rumah impian. Gambar desainnnya sih cakep yaaa, kami mulai mencari yang namany tukang. Mencari bener-bener dalam arti yang sesungguhnya loh, ke pedalaman Sumedang supaya apa?? SUpaya ongkos kerjanya murah hahayyyyy.... Setelah itu kami menyewa 5 orang tukang. Rempong setengah mati. Baru mulai kerja hari pertama si tukang utama nulisin kebutuhan untuk pondasi, ya alloh gemeteran sangat. Minta besi sekian puluh, minta batu sekian truk, dan lain-lain. Aduhhh Mang, ini rumah kita kecil loh, masa iya sih kebutuhannya segitu banyak. Tapi dasar katanya klo lagi bikin rumah, rejekinya pasti dimudahkan sama Allah yaa?? Begitu juga rejeki suamiku yang dilancarkan. (waktu itu aku belom kenalan sm Oriflame).

4 bulan bangun rumah, kehabisan uang. Akhirnya dengan sembari menahan malu, si tukang kami berhentikan dengan paksa. Maaf Mang, serius emang kehabisan uang mau diapain lagi. Dan kami menikmati tinggal dengan keadaan rumah melompong, ga punya apa-apa, belom dicat, baru ada tembok dan genteng ajah. SUeerrrr ini kaga bohong huahahahaa.... Dengan kehidupan yang seperti ini, seruuu banget, kami memaksa untuk menabung lagi. Selang 1 tahun, kami panggil lagi tukang yang sama, untuk melanjutkan bangunan. Bikin tangga, bikin dapur, bikin lemari, ngecat rumah, ngecat pintu, dan beli 1 kulkas pertama. Aihhhh senangnya punya kulkas. Satu-satunya barang berharga di rumah ini hahahahhaaaaa.... Saya memang terlahir dari keluarga yang berada, tetapi saya ga mau mendompleng kekayaan orang tua. Ga etis rasanya, masa dari kecil sampe segede gini ngerepotin mulu.

Duhh alhamdulillah bangettt ya Allah akhirnya setelah 2 tahun ngebangun rumah, keliatan deh bentuk aslinya, udah bisa beli perabotan untuk isinya walaupun nyicil (jadi buka kartu). Udah bisa tidur dengan tenang, walaupun masih bau cat. Udah bisa masak loh! walaupun panci baru punya 1, wajan 1, piring dan gelas cuma 2 biji hahahaaa...

Tapiiiii masih ada tapinya lohhhh,,, secara nih halaman rumah luas buanget, kami masih ga punya cukup uang untuk bangun pagar dan bikin carport. Dan kami akalin tuh pagar jadi-jadian dari bambu. Yang kalo mau buka pagarnya mesti diangkat dari engselnya dan ditaruh kembali setelah selesai membuka pagar, yang kalo hujan selalu ajah becek dan masuk ke dalam rumah, yang rasanya selalu dilihatin dan diperhatikan orang karena rumah kami di pinggir jalan, yang tiba-tiba ada ayam dan bebek masuk entah darimana, yang kalau Kianu main di halaman trus jatuh langsung luka kena batu kerikil. Ahhh sedihhh deh....

Saat itu saya memang baru saja merintis sebuah bisnis murah meriah yang bernama Oriflame. Disuruh bikin impian sama upline tercinta. Impiannya sederhana ajah, pengen bikin pagar beneran hahahhaaa kalo selama ini pagar bohongan cyiiinnn.... Pagar terus yang aku bayangin, siang malem setiap aku capek kerja Oriflame, cuma liatin gambar pagar di google langsung ilang capeknya. Turun naik gunung JABANIN, keujanan malem-malem pulang prospekan dan harus naik ojek untuk mendaki gunung, turun naik angkot berdua Kianu untuk sebarin katalog, sumpah rumah yang sejauh itu sama sekali ga saya rasain. Sepertinya semuanya kaya dimudahkan. Niat dan tekad ini begitu kuat! Cume demi si pagar ini lohhh! *yahhh jadi mewek ini nulisnya* Ngeprint gambar pagar guede buanget ditempelin di kulkas. Bikin target untuk diri sendiri ga mau lama-lama deh kaya bgini karena pagar ini udah sangat urgent sekali. Akhirnya April 2012,  dapet bonus bulanan sebagai seorang Director Oriflame 7,5 juta trus dapet LC bonus 1juta, trus dapet Cash Award 7 juta totalnya skitar 15,5 juta. Aku bilang suamiku,"Sayang kayanya uang bonus Oriflame Uci udah cukup mau bangun pagar."  Besoknya suami ke tukang las, beli batu, beli paving dan terjadilah si pagar itu. Malahan bisa nambah pake kolam, punya sedikit taman kecil, smuanya rapiiiii banget. ALhamdulillah.. Air hujannya udah bisa menyerap ke tanah, ga becek lagih. Pandangan mata orang udah terhalang sama tembok dan pagar besi. Dan pagarnya bisa didorong-dorong aarrghhhh ini sumpah norak banget!!! Mandangin pagar pagi, siang, malam, ya allah satu impian saya terwujud melalui Oriflame.

Dan sekarang inilah saya, masih berjuang mewujudkan impian-impian saya yang BESAR melalui Oriflame. Pengen bisa berangkatin umroh kedua mertua saya yang sudah tua, pengen sekolahin Kianu di SD internasional, pengen lunasin hutang kartu kredit, pengen punya mobil matic biar ga rempong nyetir sembari suapin Kianu, pengen ahh ya ampun banyak sekali kepengennya yaaa... Saya yakin jika kita bekerja dengan hati, semuanya akan dilancarkan. Tidak ada yang bilang bahwa menjalani bisnis ini mudah, tapi kalau seorang Ilnayuti Sari bisa berubah hidupnya hanya dengan 2 tahun menjalani Oriflame, maka itu pula yang akan saya perjuangkan untuk keluarga saya. Impian ga mesti mahal teman-teman, impian itu adalah alasan untuk kita berdiri menatap masa depan. Bermimpilah yang tinggi sampai impianmu ditertawakan orang-orang sekitarmu, lalu katakan dalam hati "Sebentar lagi impian saya akan terwujud! Lihat saja!"Terima kasih Oriflame, telah memberikan saya kekuatan untuk bisa bebas bermimpi. Impian itu ternyata manja, mintanya dijemput hehee soo mari kita sama-sama menjermput impian yaaa! GO DIAMOND 2013 !!!

1 komentar: